Jumat, 28 Januari 2011

INTEGRITAS

Integritas dalam bahasa saya adalah jati diri. Integritas adalah cara kita memandang atau menilai diri kita sendiri. Siapakah saya menurut diri saya sendiri.

Integritas inilah yang membuat tiap – tiap orang berbeda. Masing – masing mempunyai penilaian sendiri mengenai diri mereka. Ada yang menganggap dirinya baik, ada juga yang menganggap bahwa dirinya benar. Tetapi tidak ada yang menganggap bahwa dirinya jahat, kejam, penipu, sadis, atau raja tega. Yang ada adalah orang lain yang memandang mereka jahat, kejam, penipu, sadis dan raja tega.
Jadi, ada dua sudut pandang mengenai seorang manusia. Yang pertama adalah dari sudut pandang diri kita sendiri. Berikutnya dari sudut pandang orang lain, dan ini saya sebut sebagai imej. Bagaimana orang lain memandang kita, atau siapakah saya menurut pandangan orang lain.
Lalu, mana yang benar. Integritas atau imej kita ? Manakah jati diri kita sebenarnya ?  Mana yang lebih penting ?
Susah sekali untuk menjawab pertanyaan ini. Karena kedua – duanya penting bagi kita. Tetapi integritas dan imej seringkali bertentangan, satu benar dan satu salah. Jika integritas benar, berarti orang lain salah menilai kita. Pertanyaan berikutnya yang muncul dalam kepala saya adalah mengapa orang bisa salah menilai kita ! Hmm...berarti saya harus tahu cara orang lain menilai kita. Atas dasar apa ? Dan bagaimana ?

INTEGRITAS SEBAGAI MANUSIA
Integritas adalah nilai – nilai yang kita percayai, kita yakini, kita perjuangan, kita pegang. Dan teman – teman kita mengenal kita berdasarkan integritas ini. Semakin kuat integritas kita, semakin besar kepercayaan mereka kepada kita. Dan kepercayaan adalah syarat untuk hidup di dunia ini.
Salah satu nilai yang saya pegang dalam hidup saya adalah kejujuran dan kesetiaan. Apa yang saya katakan itulah keadaan yang sebenarnya dan selengkapnya, dan teman – teman saya menilai diri saya sebagai orang yang jujur. 8 Tahun yang lalu, si Ming tahu kalau saya orangnya lurus...dan saat ini juga dia menilai saya sebagai orang yang sama seperti 8 tahun yang lalu. Imej Ming sesuai dengan integritas saya. Dan saya senang karena saya bisa mempertahankan integritas saya.
Saya seorang manusia, dan saya dikenali karena saya mempunyai jati diri. Nama saya Wapan, ciri – ciri saya jujur dan setia. Jika orang lain membicarakan saya, maka mereka membicarakan ciri – ciri saya. Jika sama, berarti mereka membicarakan seorang manusia yang sama. Itulah integritas kita sebagai manusia. Jati diri kita.
 INTEGRITAS YANG BERGOYANG
Integritas tidak muncul dalam sehari. Integritas dibentuk oleh waktu, dan dimulai waktu kita mengenal benar dan salah. Kabar buruknya....integritas selalu bergoyang – goyang.
Karena saya baru belajar mengenai online Forex, maka saya pingin menganalogikan kasus ini dengan Forex. Ha...ha...ha....sekalian mengingat – ingat kembali pelajaran dari guru saya.
Teori Support dan Resistance
Pergerakan mata uang, entah itu naik atau turun, selalu berada di kisaran titik support dan titik resistance. Titik support adalah titik terendah dari pergerakan mata uang hari itu. Titik resistance adalah titik tertinggi dari pergerakaan mata uang. Jika mata uang bergerak naik maka selalu berada di bawah titik resistance, sebaliknya jika bergerak turun maka selalu berada di atas titik support.
Lalu, teori berikutnya mengatakan bahwa jika pergerakan mata uang menembus titik support (S) atau titik resistance (R) maka dia akan bergerak menembus titik S & R level berikutnya. Lalu kemudian stabil tergantung kekuatan pasar. Titik support yang tertembus akan menjadi titik resistance berikutnya, demikian pula dengan titik resistance yang tertembus akan menjadi titik support level baru.
Demikian pula dengan integritas kita! Tiap hari integritas kita naik dan turun.
Yang menjadi titik support dan resistancenya adalah titik benar dan titik salah.
Kadang kita bergerak melawan integritas kita, tetapi sering juga bergerak mengikuti integritas kita.
Teori berikutnya mengatakan bahwa jika kita sudah menembus titik pertama maka kita juga akan menembus titik kedua, ketiga, dst. Lalu kemudian stabil sesuai dengan kekuatan pasar. Jika perjalanan atau keputusan kita sesuai dengan integritas kita, atau menembus titik benar, maka kita akan menembus titik benar berikutnya...sehingga semakin lama integritas kita akan semakin kuat. Sebaliknya jika titik salah yang kita tembus, maka kita akan menembus titik salah beriktunya....dan akhirnya kita kehilangan integritas atau jati diri kita.
Sesuai dengan kekuatan pasar ? Kalau berhubungan dengan integritas, maka kekuatan pasar yang saya maksud di sini adalah konflik internal antara hati nurani dengan nafsu. Antara baik dan jahat, benar dan salah. Mana yang lebih dominan, yang lebih kuat ?
INTEGRITAS ADALAH PILIHAN
Salah satu, atau mungkin bisa saya katakan hadiah terbesar Tuhan kepada kita adalah pilihan. Kita bisa memilih....iya saya katakan sekali lagi...kita bebas memilih, tanpa paksaan, tanpa tekanan, tanpa pertimbangan siapa – siapa selain diri kita sendiri untuk memilih yang terbaik bagi diri kita sendiri. Tuhan tidak tahu langkah mana yang akan kita pilih, tetapi Tuhan tahu hasil akhir setiap langkah yang akan kita pilih.
Mari saya perjelas pemikiran saya. Jika kita mempunyai pilihan A dan B, maka Tuhan tidak tahu mana yang akan kita pilih, A atau B.
Yang diketahui Tuhan adalah:
  1. Jika kita memilih A, maka akan ada pilihan berikutnya, yaitu C dan D
  2. Jika kita memilih B, maka akan ada pilihan berikutnya, yaitu Y dan Z
  3. Jika kita memilih A lalu C, maka hasil berikutnya adalah K
  4. Jika kita memilih A lalu D, maka hasil berikutnya adalah L
  5. Demikian seterusnya....
Saya tidak tahu pilihan anda. Apakah anda memilih mempertahankan integritas anda atau membiarkan nafsu anda mengubah jati diri anda. hanya ALLAH yang tahu hal ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar