Senin, 21 Maret 2011

PERAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN PADA DIRI MAHASISWA HIMA AN FISIP UNPAD

Beberapa pengertian organisasi  Stoner : Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. James D. Mooney : Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.


Pengertian organisasi secara umum : Sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang ada atau yang telah ditetapkan dan mempunyai pemimpin didalamnya. Seperti dalam organisasi kemahasiswaan HIMA AN (himpunan mahasiswa administrasi negara) organisasi kemahasiswaan ini menjadi wadah bagi masyarakatnya yang bangga/mencintai jurusan administrasi negara dapat berkontribusi di HIMA AN dengan syarat lulus PAM (pembinaan anggota muda). Karena PAM lah gerbang atau langkah awal memasuki jurusan dan sangat disayangkan jika mahasiswa di jurusan administrasi negara tidak ikut serta memberikan kontribusi untuk himpunan. Bagi mereka yang berkontribusi di himpunan dapat berpartisipasi didalam kegiatan kemahasiswaan yang juga dapat menjalin kekeluargaan dengan angkatan manapun agar tercipta dan terwujudnya suatu himpunan jurusan yang mampu mengorganisir seluruh kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam lingkungan administrasi Negara.
Tujuannya organisasi pada umumnya : Setiap organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan berhubungan dengan sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu: profitability (keuntungan), growth(pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkaitan demi kemajuan organisasi tujuan organisasi antara lain: Membangun integritas kepribadian mahasiswa, perluasan wawasan, pengabdian kepada masyarakat serta Membina, mengembangkan, dan menyalurkan kegemaran maupun potensi mahasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas.

Peran organisasi kemahasiswaan pada diri mahasiswa Dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan, mahasiswa dapat mengaktualisasikan diri, mahasiswa memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi, mampu membangun karakter mahasiswa yang hebat dalam berpikir, bersosialisai dan kritis menyikapi permasalahan. selain itu ketertarikan mahasiswa untuk berperan aktif di dalam organisasi kemahasiswaan yaitu dapat melatih soft skill di luar kegiatan perkuliahan dan sebagai timbalbalik ilmu antar organasisasi dengan perkuliahan. Walaupun pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika mahasiswa di kampus. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan “mahasiswa abadi” atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi. Di sisi lain
Mahasiswa yang apatis terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan tentu saja merupakan mahasiswa yang hanya memikirkan aktifitas perkuliahannya saja. Segala sesuatunya selalu diukur dengan pencapaian kredit mata kuliah dan indeks prestasi yang tinggi serta berupaya menyelesaikan kuliah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun biasanya mahasiswa seperti ini justru akan mengalami kelemahan dan masalah dalam hal sosialisasi diri dengan lingkungannya, sesama mahasiswa dan masyarakat. Yang dampak negatifnya bisa saja dirasakan ketika sudah menjadi sarjana dan siap terjun ke masyarakat memasuki “dunia kerja”. Sedangkan sosok mahasiswa aktivis dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan, adalah mahasiswa yang disamping menekuni aktifitas perkuliahan tapi juga menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi kemahasiswaan. Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi, tuntutan jiwa organisasi, jiwa kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa jadi karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang dianggapnya membosankan haha. Konsekuensi dari mahasiswa seperti ini tentunya konsentrasi pemikiran dan waktu akan terbagi menjadi dua, satu sisi pada perkuliahan dan sisi yang lain pada kegiatan organisasi. Kegiatan perkuliahan juga terkadang malah terganggu oleh kegiatan organisasi atau bahkan ada yang meninggalkannya karena terlalu asik.

        Pada akhirnya kembali kepada diri mahasiswa masing masing jika memilih menjadi aktivis mahasiswa dituntun lebih taktis, memprioritaskan, memanage waktu yang diambil. memang organisasi tidak ada bayarannya secara materi, malah secara materi tidak jarang sebagai aktivis harus mengorbankan sesuatu demi organisasinya. akan tetapi mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman luar biasa yang tidak di dapatkan oleh orang orang luar organisasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar